Konvensi Internasional tentang Standar Pelatihan, Sertifikasi dan Watchkeeping untuk Seafarers (STCW), mensyaratkan bahwa pelaut diberikan "pelatihan sosialisasi" dan "pelatihan keselamatan dasar" yang meliputi pertempuran dasar api, pertolongan pertama, teknik bertahan hidup pribadi, dan keamanan pribadi dan tanggung jawab sosial. Pelatihan ini dimaksudkan untuk memastikan bahwa pelaut sadar akan bahaya dari bekerja pada kapal dan dapat merespons dengan cepat dalam keadaan darurat.
Menurut STCW, The STCW 95 mengharuskan Anda Bersekolah 5 hari dari instruksi. Tentu saja ini harus diperbaharui setiap 5 tahun, atau dalam kondisi tertentu, Anda harus menunjukkan bahwa Anda memiliki setidaknya 1 tahun pelayanan di kapal dari 200 grt atau lebih dalam 5 tahun terakhir. Komponen umumnya mencakup Pencegahan kebakaran dan Penanggulangan kebakaran (pemadam kebakaran Dasar) saja dari 2 hari, Teknik Personal Kelangsungan Hidup (PST) saja dari 1,5 hari, Keselamatan Pribadi dan Tanggung Jawab Sosial (PSSR) saja dari setengah hari, dan, First Aid / CPR (Basic Pertolongan pertama) saja dari 1 hari.
Dasar Keselamatan Pelatihan atau BST merupakan titik awal bagi orang-orang yang mencari pekerjaan di industri maritim.
Dasar Lepas Pantai Keselamatan Induksi dan Pelatihan Darurat atau BOSIET dirancang untuk personil kelautan berniat untuk bekerja pada instalasi lepas pantai di sektor maritim Inggris dan merupakan bagian dari proses umum Lepas Pantai Keselamatan Induksi
AFF.
Seorang petugas pemadam kebakaran (juga dikenal sebagai petugas pemadam kebakaran) adalah penyelamat yang ekstensif terlatih dalam pemadam kebakaran, terutama untuk memadamkan api berbahaya yang mengancam properti dan penduduk sipil atau alami, dan untuk menyelamatkan orang-orang dari situasi berbahaya, seperti kendaraan runtuh atau bangunan terbakar atau jatuh. Di beberapa daerah, mereka juga dilatih di Emergency Medical Services (EMS) dan beroperasi ambulans selain menjadi petugas pemadam kebakaran.
Kompleksitas kehidupan industri modern dengan keunggulan yang lebih besar dari bahaya telah menciptakan peningkatan keterampilan yang dibutuhkan dalam teknologi pemadam kebakaran dan perluasan kewenangan petugas pemadam kebakaran-penyelamat. Layanan api, atau kebakaran dan penyelamatan layanan, juga dikenal di beberapa negara seperti pemadam kebakaran atau pemadam kebakaran, adalah salah satu dari tiga layanan darurat utama. Pemadam kebakaran dan petugas pemadam kebakaran telah menjadi mana-mana di seluruh dunia, dari wildlands ke daerah perkotaan, dan kapal kapal. Menurut kamus Merriam-Webster, kata Inggris pemadam kebakaran telah digunakan sejak tahun 1903. Dalam beberapa dekade terakhir telah menjadi istilah yang lebih disukai, menggantikan pemadam kebakaran, karena wanita juga berfungsi sebagai petugas pemadam kebakaran, dan juga karena pemadam kebakaran jangka dapat memiliki arti lain , termasuk seseorang yang menetapkan, stoke, atau cenderung kebakaran, terutama di perapian yang ditunjuk -. kebalikan dari peran pemadam kebakaran
Di banyak negara, sementara sebagian besar petugas pemadam kebakaran relawan, petugas pemadam kebakaran juga dapat digunakan sebagai pekerja penuh waktu dan dibayar gaji. petugas pemadam kebakaran relawan (yang secara teoritis tidak dibayar) dan ditahan petugas pemadam kebakaran (atau petugas pemadam kebakaran tambahan, yang dibayar untuk waktu tertentu mereka bertugas, yaitu, permanen paruh waktu pemadam kebakaran karir) bertugas sebagai diperlukan. [3] Di negara-negara seperti Inggris Raya, penggunaan pemadam kebakaran dipertahankan tambahan standar. Di Portugal, misalnya, penggunaan pemadam kebakaran relawan adalah standar, bersama dengan petugas pemadam kebakaran karir. Di Australia ada brigade relawan yang merupakan layanan pedesaan sebagian besar belum dibayar, meskipun secara tradisional mereka dibayar oleh majikan mereka jika berteriak selama jam kerja biasa.
Seperti tertuang dalam Standards of
Training, Certification and Watch keeping for seafares atau STCW 1978
amandemen 1995, Survival Craft and Rescue Boat atau SCRB tertuang dalam
section A-VI/2. SCRB dapat diartikan sebagai pengetahuan tentang
pesawat/craft keselamatan dan kapal penyelamat. Yang dimaksud dengan
survival craft adalah pesawat keselamatan berupa sekoci, dan sekoci
karet. Sedangkan rescue boat merupakan kapal penyelamat yang biasanya
digunakan pada saat terjadi peristiwa MOB atau Man Overboard (orang yang
terjatuh dari atas kapal dan terapung di laut). Setiap kapal yang
berlayar berdasarkan SOLAS 1974 Chapter III, setiap kapal harus
dilengkapi dengan 6 macam peralatan dan pesawat keselamatan sebagai
berikut:
- Life Boat (sekoci penolong)
- Life Raft (rakit penolong)
- Life Buoy (pelampung penolong)
- Buoyant Apparatus (alat-alat pelampung lainnya~life ring,etc*
- Life Jacket (rompi penolong)
- Line Throwing Apparatus (alat pelempar tali)
Life Raft yang digunakan di
kapal biasanya terbuat dari bahan karet dan dibungkus kapsul, bersifat
inflatable serta ditempatkan di geladak kapal terbuka dan hanya diikat
dengan automatic release. Kegunaan dari automatic release ini adalah
untuk melepaskan life raft secara otomatis pada saat kapal tenggelam di
bawah air laut kurang lebih setelah mencapai kedalaman 2-4 meter. Dengan
demikian life raft dapat mengembang di permukaan air laut dan dapat
digunakan oleh para penumpang yang selamat. Perlengkapan keselamatan
juga terdapat pada Life Raft (rakit penolong) seperti pada life boat.
Pada saat terjadi situasi
emergency seperti kebakaran atau kapal mengalami kecelakaan yang
mengakibatkan kapal akan tenggelam, Kapten kapal/Nahkoda akan memberikan
pengumuman melalui PAS atau Public Announcement System yang dapat di
dengar diseluruh rauangan di dalam kapal. Apabila Nahkoda memerintahkan
untuk meninggalkan kapal atau abandon ship, kapten akan membunyikan
alarm sebagai berikut:
- Abandon Ship alarm : seven short blast followed by one long blast repeated at least three times atau tujuh bunyi pendek diikuti dengan satu bunyi panjang diulang minimal 3 kali.
- Fire Alarm : one short one long sounded three times and repeated continously with announcement atau satu pendek satu panjang diulang tiga kali dan dilanjutkan berkesinambungan diikuti pengumuman dari anjungan/bridge.
Setelah
sekoci launching di air maka sekoci tersebut menjauh dari kapal induk
untuk menghindari ikut terisapnya sekoci kedalam laut pada saat kapal
tenggelam. Pada saat didalam sekoci seluruh penumpang diberikan seasick
pills atau obat anti mabuk untuk menghindari adanya penumpang yang mabuk
laut. Kemudian sekoci menarik life raft dan mengumpulkannya menjadi
satu serta berpatroli keliling sekitar tenggelamnya kapal induk untuk
memastikan tidak ada penumpang selamat yang tidak terselamatkan atau
terlewatkan. Setelah itu seluruh life raft di posisikan di tengah dengan
di kelilingi oleh seluruh sekoci. Air minum berupa paket kecil 0.5
liter/person/day diberikan setelah 1x24 jam, sedangkan makanan berupa
biscuit yang mengandung kalori tinggi. Apabila makanan telah habis maka
fishing gear dipergunakan untuk memancing ikan di laut. Apabila
kehabisan air minum, secara darurat penumpang dapat mengumpulkan embun
pada pagi hari dan menempungnya serta menampung air hujan sebanyak
banyaknya (sekoci dan rakit penolong di desain untuk dapat
mengoptimalkan penjaringan air hujan sebanyak banyaknya.
First Aid / pertolongan pertama
Mendapatkan cedera saat latihan parkour adalah hal yang wajar. Metode latihan yang salah,
kelainan struktural yang terlalu menekan tubuh bagian tertentu lebih banyak
dari bagian yang lain, dan otot yang lemah yang jarang di latih adalah faktor
utama penyebab cedera saat latihan.
Secara umum,Pengertian First Aid atau pertolongan pertama adalah sebuah tindakan awal
yang dilakukan untuk menghadapi kondisi yang membutuhkan tindakan
darurat.Diharapkan dengan adanya pertolongan pertama, dapat menyelamatkan
kondisi seseorang dari hal yang lebih fatal lagi atau hal yang tidak kita
inginkan.
Parkour adalah sebuah aktivitas yang memiliki daya mobilitas yang tinggi dimana kita
di tuntut untuk selalu bergerak dan juga latihan parkour yang terbilang 'cukup
unik' dari aktivitas yang lain karena praktisi parkour dianjurkan untuk
'berteman' dengan environment urban (terkadang natural) yang ada disekitar
anda.Dari situ kita bisa tahu, bahwa aktivitas berlatih parkour juga tak luput
dari yang namanya cedera.
Medical Care on Board
Peserta Diklat diharapkan mampu:
1. Mampu melaksanakan tindakan pertama dalam penanganan medis dikapal.
2. Mampu bertindak secara efektif rencana koordinasi penanganan medis.
3. Mampu melaksanakan tugas fungsi pengawasan terhadap pengoperasian kapal dan perlindungan orang dikapal.
4. Mampu melaksanakan tugas penanganan medis yang memenuhi standar.
5. Memiliki pengetahuan yang cukup tentang keadaan darurat, keselamatan kerja, perawatan medis di kapal dan penyelamatan diri dilaut.
6. Memiliki pengetahuan managerial dan kepemimpinan yang diperlukan sebagai perwira kapal niaga.
7. Mampu berkomunikasi secara verbal dan tulis dengan baik menggunakan bahasa Inggris.
8. Memiliki pengetahuan teknologi industri maritim.
Pelaksanaan Diklat: 3 (Tiga) Hari